Senin, 31 Oktober 2016

Manajemen Padang Penggembalaan

Kegiatan pertanian khususnya penyediaan tanaman pakan telah dilakukan oleh masyarakat pada jamannya jauh sebelum Masehi. Hal ini dapat diketahui dari berbagai pernyataan para filosof terkenal pada jaman itu. Misalnya, pernyataan seorang filosof Romawi bernama CATO pada saat ditanya oleh masyarakat petani pada saat itu berkenaan dengan apa yang sebenarnya menguntungkan bagi petani dalam beraktivitas. Jawaban CATO pada saat itu sungguh mengejutkan para penanya dengan jawaban berbunyi kira-kira demikian : “Pastura berkualitas UTAMA”, saat pertanyaan yang sama diulang maka jawaban kedua adalah : “Pastura kualitas KEDUA”. Kedua jawaban tersebut mengindikasikan bahwa usaha yang paling utama pada saat itu adalah menyediakan tanaman pakan yang berkualitas dan kuantitas tinggi (W.H. Kennedy. Pasture Improved and Management, Cornell Extension Bull., 797).

Sebenarnya kajian ekonomis juga memberikan nilai yang tinggi pada usaha atau kegiatan berhubungan dengan penyediaan tanaman pakan. Di negara barat dengan populasi ternak yang tinggi kegiatan pertanian dikonsentrasikan pada penyediaan tanaman pakan mengingat keberadaan tanaman pakan baik secara kuantitas, kualitas dan berkesinambungan berpengaruh terhadap penampilan ternak. Di Indonesia usaha penyediaan tanaman pakan masih belum menjadi hal yang utama dalam usaha tanaman pakan sehingga produktivitas ternak sangat terganggu dengan ketidakketersediaan tanaman pakan utamanya pada musim kemarau.
Hal demikian tidak terjadi di negara-negara dengan populasi ternak tinggi seperti di Eropa, Australia dan Selandia baru dimana pertanian berkonsentrasi pada usaha penyediaan tanaman pakan. Pernyataan CATO ternyata jika diperhatikan pada kegiatan pertanian manusia saat ini, masih sangat relevan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa berdasarkan penggunaan lahan pertanian dunia maka 25% penggunaan lahan pertanian dunia berupa padang gembala. Dari sejumlah tersebut sekitar 10-15% dimanfaatkan oleh ternak. Sementara itu, bukti penting nilai ekonomis pastura adalah bahwa sekitar 70% di the United Kingdom (the UK) dan 90% di New Zealand (NZ) nutriri ruminansia diperoleh dari usaha padang gembala.

Sebagai suatu ekosistem padang penggembalaan tersusun oleh berbagai komponen yang secara makro terdiri dari tanaman (T), tanah (T) dan ternak (T) dan diantara ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan yang mengelilinginya. Ketiga komponen utama tanaman-tanah-ternak (T3) saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain mengingat keberadaan satu komponen saling memiliki ketergantungan terhadap komponen lain. Sebagai contoh, tanah akan berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman pakan seperti leguminosa maupun non-leguminosa, sementara itu, dengan dukungan faktor lingkungan lainnya tanaman melakukan fotosintesis yang hasilnya dimanfaatkan oleh ternak. Dalam sistem pastura, ternak mampu memberikan suplai nutrisi pada tanah melalui kotoran kering maupun urin. Secara bersamaanketiga komponen tersebut terkontrol oleh lingkungannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar